Senin, 19 Juli 2010

BAB II MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

BAB II
MENERAPKAN SIKAP
DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi Dasar : Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
Pelaksanaan : Pada kegiatan belajar ke - 4
Tujuan pembelajaran :
1. Peserta didik dapat memahami sikap perilaku kerja prestatif dalam kehidupan.
2. Peserta didik dapat menerapkan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju) dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan kerja ikhlas, mawas emosional, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas.

PENDAHULUAN
Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil ia harus memiliki beberapa persyaratan, diantaranya adalah harus mandiri, realistis, memiliki komitmen tinggi, tidak mudah menyerah, kreatif, dan memiliki sikap dan perilaku kerja yang prestatif.
Dalam dunia usaha yang dalam keadaan lesu seperti sekarang ini, sangat dibutuhkan orang-orang yang berjiwa wirausaha, yaitu orang-orang yang memiliki sikap dan perilaku kerja prestaif, unuk dapat meningkatkan semangat berwirausaha. Apa sikap dan perilaku kerja prestatif ?, bagaimana menanamkan perilaku kerja prestatif, efektif dan efisien ?, apa ciri-ciri dan karakteristik kerja prestaif ?.


Kegiatan Belajar ke-4


A. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Perilaku Kerja Prestatif
Apabila ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil, ia harus bekerja prestatif. Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha. Bekerja dan berbuat secara prestatif adalah merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha. Seorang wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah.


Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki ciriciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
Ciri ciri W a t a k
1. Percaya diri




2. Berorientasi pada hasil





3. Pengambilan resiko



4. Kepemimpinan



5. Keorisinilan



6. Berorientasi ke masa depan a. Keyakinan
b. Ketidaktergantungan
c. Individualistis
d. Optimisme

a. Kebutuhan akan prestasi
b. Ketekunan dan ketabahan
c. Kerja keras
d. Berorientasi pada laba
e. Mempunyai dorongan kuat

a. Energi dan inisiatif
b. Kemampuan mengambil resiko
c. Suka pada tantangan

a. Bertingkah laku sebagai pemimpin
b. Dapat bergaul dengan orang lain
c. Menanggapi saran-saran dan kritik

a. Inovatif, kreatif, dan fleksibe
b. Mempunyai banyak sumber
c. Serba bisa

a. Mengetahui banyak
b. Pandangan ke masa depan
c. Persepektif

Menurut Zimmer, ada beberapa karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif, diantaranya adalah :
a. Mimiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya.
b. Mau bertanggung jawab.
c. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
d. Kreatif dan fleksibal.
e. Yakin pada dirinya
f. Ingin memperoleh balikan dengan segera.
g. Motivasi untuk lebih unggul.
h. Peluang untuk mencapai obsesi.
i. Energik, seorang wirausaha lebih baik dibandingkan dengan rata-rata orang lain.
Apabila karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan dalam dunia usaha, maka :
a. Mereka akan memiliki tekad yang kuat dalam berusaha bukan karena terpaksa.
b. Mereka akan mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju.
c. Mereka berpikir ada kemungkinan gagal tetapi mereka tidak mengenal rasa takut.
d. Mereka selalu berpikir positif, karena ingin berkreatif.
Ada beberapa falsafah untuk bekerja prestatif para wirausaha yang perlu dihayati diantaranya yaitu :
a. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman.
b. Terimalah apa adanya dan kurangi kelemahan-kelemahannya.
c. Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan.
d. Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausaha harus menerimanya dan bertanggung jawab.
e. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilik.

2. Menerapkan Perilaku Bekerja Prestatif.
Penerapan Kesempatan Bekerja
Ketrampilan dan keahlian para wirausaha perlu ditingkatkan sehingga pengalihan bisnis usaha swasta asing dapat beralih ke tangan wiraswata Indonesia. Untuk keperluan tersebut diperlukan semangat kerja yang tinggi, prestatif, efektif, dan efisien. Dengan semangat kerja yang tinggi, prestatif, dan efisien diharapkan para wirausahawan dapat :
1) Aktif dan kreatif dari pada berpikir kritis
2) Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan.
Menanamkan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan :
1) Pembinaan dan pengembangan kerja.
2) Bimbingan penyuluhan dan pengawasan kerja.
3) Memotivasi para pekerja agar mau bekerja aktif, kreatif, dan inisiyatif.
Seorang wirausaha yang ingin selalu maju pasti berusaha untuk mengurangi sifat ketergantungan kepada orang lain. Untuk itu perlu adanya semangat dan sikap bekerja yang lebih prestatif, efektif, dan efisien.

3. Bentuk-bentuk Kerja Prestatif
Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah selalu ingin maju di segala bidang. Seorang wirausaha yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta harus mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya. Perilaku yang prestatif dapat dilihat dalam sikapsikap sebagai berikut :
a. Kerja ikhlas.
Yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Adapun alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk bekerja ikhlas adalah :
1) kebutuhan untuk berprestasi dalam bekerja.
2) Pemilihan bidang usaha yang cocok dengan hobi/kesenangan wirausahawan.
3) Memberikan pelayanan yang terbaik pada para konsumen.
Selain negatif yang harus dikurangi atau dihilangkan dari kepribadian wirausahawan antara lain :
1) Cepat merasa puas diri.
2) Cepat putus asa
3) Kurang bertanggung jawab.
4) Terlalu berani berwirausaha tanpa memperhitungkan resiko.
5) Kurang bergaul.
6) Memaksakan kemauan sendiri.
7) Sangat pemalu dan pendiam.
8) Bersikap sombong jika mendapat keberhasilan.
b. Kerja mawas terhadap emosional.
Yaitu bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
c. Kerja cerdas.
Yaitu dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. Wirausahawan yang bekerja dengan cerdas dalam menjalankan usahanya selain menggunakan modal fisik dan modal abstrak. Faktor-faktor tersebut adalah :
1) Pikiran.
Dengan pikiran orang dapat menghasilkan suatu gagasan
2) Pendidikan dan pengalaman.
Seorang wirausaha yang cerdas adalah seorang wirausaha dalam bekerja dapat memanfaatkan pendidikan dan pengalamannya sebagai modala menjalankan usahanya.
3) Waktu.
Waktu adalah modal yang sangat berharga, sebagai seorang wirausaha waktu harus benar-benar dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan yang produktif.
3) Perbuatan baik.
Para wirausahawan apabila ingin sukses harus selalu berbuat baik kepada siapapun. Karena perbuatan baik kepada siapapun akan selalu menimbulkan tanggapan dari orang lain.
d. Kerja keras.
Seseorang wirausaha yang pekerja keras adalah seorang wirausaha yang dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak ataupun kesulitan yang dihadapi. Untuk dapat bekerja keras kita harus dapat menghindari cara-cara pemborosan waktu, antara lain :
1) Mengobral yang tidak ada hubungannya dengan kemajuan usaha.
2) Serin terlambat dari jadwal yang telah ditentukan.
3) Membuang waktu untuk bermalas-malas.
4) Tidak membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.
5) Membuang waktu untuk bermalas-malas.
e. Kerja tuntas.
Yaitu dalam bekerja seorang wirausaha mampu mengorganisasi bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal. Agar suatu pekerjaan dapat diselesaiakn dengan tuntas ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain yaitu :
1) Berusaha menghilangkan rasa malas.
2) Yakin bahwa pekerjaannya selesai.
3) Membuat manajemen waktu.
4) Tidak menunda-nunda pekerjaan.


B. RANGKUMAN

1. Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha.
2. Wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah.
3. Ciri-ciri seorang wirausaha yang prestatif adalah :
a. Percaya diri.
b. Berorientasi pada hasil.
c. Pengambilan risiko.
d. Kepemimpinan.
e. Keorisinilan.
f. Berorientasi ke masa depan.
4. Beberapa falsafah untuk bekerja prestatif adalah :
a. Kegagalan usaha diterima sebagai pengalaman.
b. Terimalah apa adanya dan kurangilah kekurangan-kekurangannya.
c. Adanya keberhasilan berusaha setelah mengalami kelemahan.
d. Risiko kegagalan selalu ada tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
e. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
5. Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaiakan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
6. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, antara pengeluaran dan pendapatan.
7. Beberapa perencanaan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien adalah : masa inkubasi, analisis sumber perencanaan, sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan.
8. Pentingnya bekerja prestatif, efektif, dan efisien melalui latihan adalah :
a. Meningkatkan kemampuan bekerja secara secara prestatif, efektif, dan efisien.
b. Pengawasan dalam bekerja.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
d. Mencapai efektivitas dan efisiensi.
9. Bentuk-bentuk kerja prestatif : kerja ikhlas, kerja mawas terhadap emosional, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas.