Senin, 19 Juli 2010

BAB II MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

BAB II
MENERAPKAN SIKAP
DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi Dasar : Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
Pelaksanaan : Pada kegiatan belajar ke - 4
Tujuan pembelajaran :
1. Peserta didik dapat memahami sikap perilaku kerja prestatif dalam kehidupan.
2. Peserta didik dapat menerapkan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju) dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan kerja ikhlas, mawas emosional, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas.

PENDAHULUAN
Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil ia harus memiliki beberapa persyaratan, diantaranya adalah harus mandiri, realistis, memiliki komitmen tinggi, tidak mudah menyerah, kreatif, dan memiliki sikap dan perilaku kerja yang prestatif.
Dalam dunia usaha yang dalam keadaan lesu seperti sekarang ini, sangat dibutuhkan orang-orang yang berjiwa wirausaha, yaitu orang-orang yang memiliki sikap dan perilaku kerja prestaif, unuk dapat meningkatkan semangat berwirausaha. Apa sikap dan perilaku kerja prestatif ?, bagaimana menanamkan perilaku kerja prestatif, efektif dan efisien ?, apa ciri-ciri dan karakteristik kerja prestaif ?.


Kegiatan Belajar ke-4


A. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Perilaku Kerja Prestatif
Apabila ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil, ia harus bekerja prestatif. Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha. Bekerja dan berbuat secara prestatif adalah merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha. Seorang wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah.


Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki ciriciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
Ciri ciri W a t a k
1. Percaya diri




2. Berorientasi pada hasil





3. Pengambilan resiko



4. Kepemimpinan



5. Keorisinilan



6. Berorientasi ke masa depan a. Keyakinan
b. Ketidaktergantungan
c. Individualistis
d. Optimisme

a. Kebutuhan akan prestasi
b. Ketekunan dan ketabahan
c. Kerja keras
d. Berorientasi pada laba
e. Mempunyai dorongan kuat

a. Energi dan inisiatif
b. Kemampuan mengambil resiko
c. Suka pada tantangan

a. Bertingkah laku sebagai pemimpin
b. Dapat bergaul dengan orang lain
c. Menanggapi saran-saran dan kritik

a. Inovatif, kreatif, dan fleksibe
b. Mempunyai banyak sumber
c. Serba bisa

a. Mengetahui banyak
b. Pandangan ke masa depan
c. Persepektif

Menurut Zimmer, ada beberapa karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif, diantaranya adalah :
a. Mimiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya.
b. Mau bertanggung jawab.
c. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
d. Kreatif dan fleksibal.
e. Yakin pada dirinya
f. Ingin memperoleh balikan dengan segera.
g. Motivasi untuk lebih unggul.
h. Peluang untuk mencapai obsesi.
i. Energik, seorang wirausaha lebih baik dibandingkan dengan rata-rata orang lain.
Apabila karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan dalam dunia usaha, maka :
a. Mereka akan memiliki tekad yang kuat dalam berusaha bukan karena terpaksa.
b. Mereka akan mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju.
c. Mereka berpikir ada kemungkinan gagal tetapi mereka tidak mengenal rasa takut.
d. Mereka selalu berpikir positif, karena ingin berkreatif.
Ada beberapa falsafah untuk bekerja prestatif para wirausaha yang perlu dihayati diantaranya yaitu :
a. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman.
b. Terimalah apa adanya dan kurangi kelemahan-kelemahannya.
c. Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan.
d. Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausaha harus menerimanya dan bertanggung jawab.
e. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilik.

2. Menerapkan Perilaku Bekerja Prestatif.
Penerapan Kesempatan Bekerja
Ketrampilan dan keahlian para wirausaha perlu ditingkatkan sehingga pengalihan bisnis usaha swasta asing dapat beralih ke tangan wiraswata Indonesia. Untuk keperluan tersebut diperlukan semangat kerja yang tinggi, prestatif, efektif, dan efisien. Dengan semangat kerja yang tinggi, prestatif, dan efisien diharapkan para wirausahawan dapat :
1) Aktif dan kreatif dari pada berpikir kritis
2) Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan.
Menanamkan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan :
1) Pembinaan dan pengembangan kerja.
2) Bimbingan penyuluhan dan pengawasan kerja.
3) Memotivasi para pekerja agar mau bekerja aktif, kreatif, dan inisiyatif.
Seorang wirausaha yang ingin selalu maju pasti berusaha untuk mengurangi sifat ketergantungan kepada orang lain. Untuk itu perlu adanya semangat dan sikap bekerja yang lebih prestatif, efektif, dan efisien.

3. Bentuk-bentuk Kerja Prestatif
Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah selalu ingin maju di segala bidang. Seorang wirausaha yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta harus mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya. Perilaku yang prestatif dapat dilihat dalam sikapsikap sebagai berikut :
a. Kerja ikhlas.
Yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Adapun alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk bekerja ikhlas adalah :
1) kebutuhan untuk berprestasi dalam bekerja.
2) Pemilihan bidang usaha yang cocok dengan hobi/kesenangan wirausahawan.
3) Memberikan pelayanan yang terbaik pada para konsumen.
Selain negatif yang harus dikurangi atau dihilangkan dari kepribadian wirausahawan antara lain :
1) Cepat merasa puas diri.
2) Cepat putus asa
3) Kurang bertanggung jawab.
4) Terlalu berani berwirausaha tanpa memperhitungkan resiko.
5) Kurang bergaul.
6) Memaksakan kemauan sendiri.
7) Sangat pemalu dan pendiam.
8) Bersikap sombong jika mendapat keberhasilan.
b. Kerja mawas terhadap emosional.
Yaitu bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
c. Kerja cerdas.
Yaitu dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. Wirausahawan yang bekerja dengan cerdas dalam menjalankan usahanya selain menggunakan modal fisik dan modal abstrak. Faktor-faktor tersebut adalah :
1) Pikiran.
Dengan pikiran orang dapat menghasilkan suatu gagasan
2) Pendidikan dan pengalaman.
Seorang wirausaha yang cerdas adalah seorang wirausaha dalam bekerja dapat memanfaatkan pendidikan dan pengalamannya sebagai modala menjalankan usahanya.
3) Waktu.
Waktu adalah modal yang sangat berharga, sebagai seorang wirausaha waktu harus benar-benar dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan yang produktif.
3) Perbuatan baik.
Para wirausahawan apabila ingin sukses harus selalu berbuat baik kepada siapapun. Karena perbuatan baik kepada siapapun akan selalu menimbulkan tanggapan dari orang lain.
d. Kerja keras.
Seseorang wirausaha yang pekerja keras adalah seorang wirausaha yang dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak ataupun kesulitan yang dihadapi. Untuk dapat bekerja keras kita harus dapat menghindari cara-cara pemborosan waktu, antara lain :
1) Mengobral yang tidak ada hubungannya dengan kemajuan usaha.
2) Serin terlambat dari jadwal yang telah ditentukan.
3) Membuang waktu untuk bermalas-malas.
4) Tidak membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.
5) Membuang waktu untuk bermalas-malas.
e. Kerja tuntas.
Yaitu dalam bekerja seorang wirausaha mampu mengorganisasi bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal. Agar suatu pekerjaan dapat diselesaiakn dengan tuntas ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain yaitu :
1) Berusaha menghilangkan rasa malas.
2) Yakin bahwa pekerjaannya selesai.
3) Membuat manajemen waktu.
4) Tidak menunda-nunda pekerjaan.


B. RANGKUMAN

1. Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha.
2. Wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah.
3. Ciri-ciri seorang wirausaha yang prestatif adalah :
a. Percaya diri.
b. Berorientasi pada hasil.
c. Pengambilan risiko.
d. Kepemimpinan.
e. Keorisinilan.
f. Berorientasi ke masa depan.
4. Beberapa falsafah untuk bekerja prestatif adalah :
a. Kegagalan usaha diterima sebagai pengalaman.
b. Terimalah apa adanya dan kurangilah kekurangan-kekurangannya.
c. Adanya keberhasilan berusaha setelah mengalami kelemahan.
d. Risiko kegagalan selalu ada tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
e. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
5. Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaiakan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
6. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, antara pengeluaran dan pendapatan.
7. Beberapa perencanaan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien adalah : masa inkubasi, analisis sumber perencanaan, sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan.
8. Pentingnya bekerja prestatif, efektif, dan efisien melalui latihan adalah :
a. Meningkatkan kemampuan bekerja secara secara prestatif, efektif, dan efisien.
b. Pengawasan dalam bekerja.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
d. Mencapai efektivitas dan efisiensi.
9. Bentuk-bentuk kerja prestatif : kerja ikhlas, kerja mawas terhadap emosional, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas.

BAB I MENGIIDENTIFIKASI SIKAP DAN PRILAKU WIRAUSAHA

BAB I
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PRILAKU WIRAUSAHA

Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran ( 3 X pertemuan )
Pelaksanaan : Pada kegiatan belajar ke -1 s.d ke-3
Tujuan pembelajaran :
1.Siswa dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan.
2.Siswa dapat memahami karakteristik wirausahawan yang meliputi disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri dan realistis.
3.Siswa dapat menjelaskan cara mengidentifikasikan 10 kegagalan dan keberhasilan seorang wirausaha berdasarkan karakteristik wirausahawan.

PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui kondisi ekonomi Indonesia akhir-akhir ini mengalami krisis yang berkepanjangan. Banyak perusahaan yang gulung tikar, ada berbagai penyebab diantaranya kurangnya perencanaan usaha, ketidakmampuan mengorganisasi faktor-faktor produksi, kurangnya pengawasan, tidak mampu mengevaluasi apa yang telah dilakukan tidak kalah pentingnya adanya sikap-sikap kurang disiplin, tidak memilki komitmen tinggi dalam melaksanakan usaha, ketidakjujuran, kurang kreatif, kurang inovatif, ketergantungan pada orang lain, dan kurang realitis. Dengan banyaknya perusahaan yang gagal atau gulung tikar sehingga banyak karyawan yang di PHK, banyak pengangguran dimana-mana. Oleh karena itu untuk menghindari semakin terpuruknya kondisi perekonomian di Indonesia maka perlu di pupuk adanya semangat kewirausahaan.

Kegiatan Belajar ke-1

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. Kewirausahaan dan Wirausaha
a. Kewirausahaan
1) Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku dinamis, berani mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Ada beberapa pengertian kewirausahaan menurut beberapa pakar, diantaranya adalah menurut :
Menurut Impres No. 4 Tahun 1995
Dalam lampiran Inpres No.4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Menurut Robin, 1996
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kewirauasahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

2) Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a)Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b)Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c)Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

b. Wirausaha
1) Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang itu akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya adalah :
a)Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok,
konsumen atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.
b)Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c)Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d)Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang menemukan cara-cara untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
e)Menurut Gede Prama. SWP.09/XI/1996
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan dan orang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.

2) Manfaat Wirausaha
a)Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
b)Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah agama.
c)Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
d)Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani.
e)Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.

3) Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan berwirausaha diantaranya :
a)Keuntungan berwirausaha
(1)Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan keuntungan secara maksimal.
(2)Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
(3)Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha.
(4)Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
b)Kelemahan berwirausaha
(1)Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
(2)Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat besar.
(3)Tanggung jawabnya sangat besar.

4) Sasaran dan Asas Kewirasahaan
Dalam berwirausaha pasti memiliki sasaran yang ingin dicapai serta asas untuk tercapainya tujuan.
a)Sasaran Kewirausahaan adalah :
(1)Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon wirausaha.
(2)Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil.
(3)Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
b)Asas kewirausahaan adalah sebagai berikut :
(1)Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
(2)Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
(3)Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif.
(4)Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.

5) Ruang Lingkup Kewirausahaan
Dalam berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti diantaranya adalah :
a)Lapangan pemberi jasa : pedagang perantara, pemberi kredit atau perbankan, pengusa angkutan, pengusaha birojasa traverl pariwisata, pengusaha asuransi, dan lain sebagainya.
b)Lapangan perdagangan : pedagang besar, pedagang menengah, dan pedagang kecil.
c)Lapangan agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur panjang), perkebunan, dan kehutanan.
d)Lapangan perikanan : pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, dan pengangkutan ikan.

2.Karakteristik Wirausaha yang meliputi : Komitmen tinggi, Jujur, Disiplin, Kreatif, Inovatif, Mandiri, dan Realitis
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat/sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir batin. Karakteristik wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk mengumpulkan suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya.
Salah satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik. Karena karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran, keselamatan, serta menaikkan derajat dan martabatnya.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan yang baik. Syarat mental yang perlu dipahami adalah sebagai berikut :
a.simpatik dan berinisiatif
b.optimis dan percaya diri
c.jujur, berani
d.mempunyai imijinasi dan bertanggung jawab
e.rajin dan teliti
f.seksama dan waspada

a.Komitmen Tinggi
Pengertian komitmen tinggi
Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten.
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
1)Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah :
a)Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus konsisten, maksudnya adalah sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.
b)Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan disampaikan.
c)Konsentrasi pada manusia
Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan kepada masalah, keinginan, dan perkembangan bawahannya akan berhasil menciptakan atmosfer kerja yang lebih menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang baik dari pimpinan, maka siapapun yan mendapat tugas, akan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen yang tinggi adalah seorang wirausaha yang selalu menerapkan prilaku tepat waktu, tepat janji, dan perduli terhadap mutu hasil kerja.

2)Pentingnya Komitmen Tinggi bagi Seorang Wirausaha
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dalam berusaha harus memiliki tujuh kekuatan yang dapat membangun kepribadiannya, diantaranya adalah :
a)Kemauan keras untuk maju dalam berwirausaha
b)Pemikiran yang konstruktif dan kreatif dalam berwirausaha.
c)Ketekunan dan keuletan dalam berwirausaha.
d)Kesabaran dan ketabahan
e)Ketahanan fisik dan mental
f)Kejujuran dan tanggung jawab
g)Keyakinan yang kuat untuk lebih maju.
Sikap komitmen tinggi sangat penting bagi seorang wirausaha. Adapun pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah :
a)Memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal.
b)Meningkatkan etos semangat kerja baik pribadi dan karyawan.
c)Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.
d)Meningkatkan rasa kepercayaan dalam berwirausaha.
e)Meningkatkan dan memajukan perusahaannya.

b.Sikap Jujur dan Selalu Ingin maju dalam Berwirausaha
Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari.
Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah seorang wirausahawan yang tidak mudah menyerah, pasrah ataupun tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu ingin maju akan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi berjuang tanpa mengenal lelah.
Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Thing’s First, ada 4 (empat) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1)Self Awareness atau sikap mawas diri.
2)Couscience : mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
3)Creative Imagination : berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
4)Independent Will : pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi.

Pentingnya sikap jujur dan selalu ingin maju adalah sebagai berikut :
1)Dipercaya oleh masyarakat konsumen.
2)Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
3)Memiliki mental yang kuat.
4)Memiliki kesabaran.
5)Selalu tabah.
6)Memiliki disiplin diri.

c.Sikap dan Prilaku Disiplin
1)Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri dalm diri seseorang yang merasa terpanggil.
Upaya pembentukan sikap disiplin dapat dilakukan di dalam ataupun di luar sekolah. Konsep disiplin dilinkungan sekolah pada umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini :
a)Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi hukumnya yang jelas.
b)Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus masuk akal dan dipahami oleh semua pihak.
c)Konsep disiplin yan dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan, kesejahtraan bersama.
d)Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan konsekuen.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah, maka perlu dilakukan upaya :
a)Menanamkan berbuat jujur.
b)Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c)Menanamkan sikap mau bekerja keras.
d)Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
e)Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f)Menanamkan sikap iklas.
g)Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pentingnya Disiplin
Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
a)Menhargai usaha secara aktif dan produktif.
b)Suasana yang menyenangkan.
c)Konsep disiplin dapat diterima semua pihak.
d)Adanya hormat-menhormati semua pihak.
e)Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f)Saling menghormati semua pihak.
g)Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang tinggi.

Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan memberikan kekuatan. Kekuatan tersebut antara lain :
a)Menguasai keadaan kehidupan.
b)Mengatasi kegagalan.
c)Membentuk pola berpikir sehat dan logis.
d)Dapat mengontrol sikap dan tingkah laku.